Kamis, 19 Mei 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Waspada, APT Bluenoroff Bidik Akun Startup Cryptocurrency

19 Januari 2022
in News
Reading Time: 3 mins read
crypto-wallet

Waspada, APT Bluenoroff Bidik Akun Startup Cryptocurrency (Foto: Ilustrasi)

youngster.id - Pakar Kaspersky telah menemukan serangkaian serangan oleh aktor ancaman persisten tingkat lanjut (APT) BlueNoroff terhadap perusahaan kecil dan menengah di seluruh dunia yang mengakibatkan kerugian cryptocurrency besar bagi para korban.

Kampanye tersebut dijuluki sebagai SnatchCrypto, ditujukan untuk berbagai perusahaan yang berkecimpung dalam industri cryptocurrency dan kontrak pintar, DeFi, Blockchain, dan industri FinTech.

Dalam kampanye terbaru BlueNoroff, penyerang secara halus memanfaatkan kepercayaan karyawan yang bekerja di perusahaan yang ditargetkan dengan mengirimkan mereka backdoor Windows berfitur lengkap dengan fungsi pengawasan yang berkedok “kontrak” atau file bisnis lainnya. Untuk meraup dompet kripto korban, penyerang telah mengembangkan sumber daya yang luas dan berbahaya seperti: infrastruktur kompleks, eksploitasi, implan malware.

BlueNoroff merupakan bagian dari grup Lazarus yang lebih besar dan menggunakan struktur lebih beragam hingga teknologi serangan yang canggih. Grup APT Lazarus dikenal karena serangan terhadap bank dan server yang terhubung ke SWIFT, dan bahkan terlibat dalam pembuatan perusahaan palsu untuk pengembangan perangkat lunak cryptocurrency. Klien yang tertipu kemudian menginstal aplikasi yang tampak sah dan, setelah beberapa saat, mereka menerima pembaruan backdoor.

Sekarang, cabang Lazarus ini telah beralih ke penyerangan terhadap startup cryptocurrency. Karena sebagian besar bisnis cryptocurrency adalah perusahaan rintisan kecil atau menengah, mereka tidak dapat menginvestasikan banyak biaya ke dalam sistem keamanan internal mereka. Kelompok kejahatan siber memahami celah tersebut dan memanfaatkannya dengan menggunakan skema rekayasa sosial yang kompleks.

Baca juga :   APJII: Transformasi Industri Hotel ke Digital Terus Meningkat

Untuk mendapatkan kepercayaan korban, BlueNoroff berpura-pura menjadi perusahaan modal ventura yang sudah ada. Peneliti Kaspersky menemukan lebih dari 15 bisnis ventura, yang nama merek dan nama karyawannya disalahgunakan selama kampanye SnatchCrypto. Pakar Kaspersky juga percaya bahwa perusahaan asli tidak memiliki keterlibatan dengan email atau serangan terkait. Lingkungan crypto start-up dipilih oleh para pelaku kejahatan siber karena suatu alasan: perusahaan rintisan sering menerima surat atau file dari sumber yang tidak dikenal. Misalnya, perusahaan ventura dapat mengirimi mereka kontrak atau file terkait bisnis lainnya. Pelaku APT memanfaatkan ini sebagai umpan untuk membuat korban membuka lampiran di email – dokumen berkemampuan makro.

Jika dokumen dibuka secara offline, file tersebut tidak akan menghadirkan sesuatu yang berbahaya – kemungkinan besar, itu akan terlihat seperti salinan dari beberapa jenis kontrak atau dokumen lain yang tidak berbahaya. Tetapi jika komputer terhubung ke Internet pada saat membuka file, dokumen berkemampuan makro lainnya mencapai perangkat korban dan menyebarkan malware.

Kelompok APT ini memiliki berbagai metode dalam gudang infeksi mereka dan menyusun rantai infeksi tergantung pada situasinya. Selain dokumen Word yang dilengkapi fitur berbahaya, aktor ancaman ini juga menyebarkan malware yang disamarkan sebagai file pintasan Windows yang di-zip. Selanjutnyya ini akan mengirimkan informasi umum korban dan agen Powershell, yang kemudian menciptakan backdoor berfitur lengkap. Dengan menggunakan ini, BlueNoroff dapat menyebarkan alat berbahaya lainnya untuk memantau korban seperti: keylogger dan pengambil tangkapan layar.

Baca juga :   Tumbuh Agresif, Grup F&B Ini Mendigitalkan dan Mengotomatisasi Operasional Usahanya

Kemudian penyerang melacak korban selama berminggu-minggu bahkan berbulan-bulan: mereka mengumpulkan keystrokes dan memantau operasi harian pengguna, sambil merencanakan strategi untuk pencurian finansial. Setelah menemukan target utama yang menggunakan ekstensi browser populer untuk mengelola dompet kripto (misalnya, ekstensi Metamask), mereka akan mengganti komponen utama ekstensi dengan versi palsu.

Menurut para peneliti, penyerang akan menerima pemberitahuan setelah mendapatkan transfer besar. Ketika pengguna yang ditargetkan mencoba mentransfer sejumlah dana ke akun lain, mereka mencegat proses transaksi dan menyuntikkan login mereka sendiri. Untuk menyelesaikan pembayaran awal, pengguna kemudian mengklik tombol “setuju”. Pada saat ini, para pelaku kejahatan siber mengubah alamat penerima dan memaksimalkan jumlah transaksi, yang pada akhirnya menguras akun hanya dalam satu gerakan.

“Karena penyerang terus-menerus menemukan banyak cara baru untuk mengelabui dan menyalahgunakan kerentanan, bahkan bisnis kecil sekalipun harus memberikan edukasi kepada karyawan mereka tentang praktik keamanan siber dasar. Terutama jika perusahaan berkecimpung di ruang lingkup dompet kripto: tidak ada yang salah dengan menggunakan layanan dan ekstensi mata uang kripto, tetapi perhatikan bahwa itu juga merupakan target yang menarik bagi APT dan para pelaku kejahatan siber lainnya. Oleh karena itu, sektor ini perlu dilindungi dengan baik,” komentar Seongsu Park, peneliti keamanan senior di Tim Riset dan Analisis Global (GReAT) Kaspersky.

Baca juga :   Canon PowerShot SX740 HS, Teman Perjalanan Yang Ramping

Untuk perlindungan terhadap organisasi dari kelompok kejahatan siber berbahaya, Kaspersky menyarankan beberapa hal. Pertama, berikan staf pelatihan kebersihan keamanan siber dasar, karena banyak serangan yang ditargetkan dimulai dengan phishing atau teknik rekayasa sosial lainnya. Kedua, lakukan audit keamanan siber terhadap jaringan dan perbaiki setiap kelemahan yang ditemukan di perimeter atau di dalam jaringan. Ketiga, peramban harus dialihkan ke Mode Pengembang (developer mode) dan ekstensi Metamask dipasang dari direktori lokal, bukan dari toko online. Jika plugin berasal dari toko online, Chrome memberlakukan validasi tanda tangan digital untuk kode dan menjamin integritas kode. Jadi, apabila ragu, periksa ekstensi Metamask dan pengaturan Chrome Anda sekarang.

“Keempat, instal solusi anti-APT dan EDR (endpoint, detection & responses), yang memungkinkan penemuan dan deteksi ancaman, investigasi, dan remediasi tepat waktu atas insiden,” pungkas Park. (*AMBS)

Tags: ancaman persisten tingkat lanjut (APT)BlueNoroffLazarusStartup Cryptocurrency
Previous Post

Gojek Siap Jawab Kebutuhan Transportasi Masa Depan

Next Post

JD.ID Perbanyak Gerai Offline Electronic Store di Jakarta

Related Posts

Irzan Raditya
News

Implementasi Teknologi AICX Bisnis Kata.ai Tumbuh 80%

19 Mei 2022
0
McD
News

McDonalds Indonesia Tingkatkan Teknologi dan Perawatan Untuk Ayam Konsumsi

19 Mei 2022
0
Huawei Freebuds SE
News

Perangkat TWS Ini Dukung Aktivitas Multitasking di Kelas Entry Level

19 Mei 2022
0
Load More
Next Post
JD.ID Electronic Store

JD.ID Perbanyak Gerai Offline Electronic Store di Jakarta

Leap Telkom Digital

Leap Hadir Sebagai Komitmen Telkom Percepat Transformasi Digital Indonesia

Surge Program KUR

Surge Gandeng BNI Salurkan KUR bagi UMKM di Seluruh Jawa

Discussion about this post

Berita Terbaru

indodana paylater

Optimalkan BNPL Lebih Luas Ke Masyarakat, Indodana Gandeng BimoPay

19 Mei 2022
0
Irzan Raditya

Implementasi Teknologi AICX Bisnis Kata.ai Tumbuh 80%

19 Mei 2022
0
McD

McDonalds Indonesia Tingkatkan Teknologi dan Perawatan Untuk Ayam Konsumsi

19 Mei 2022
0
Timnas Free Fire Indonesia

Garena Beri Apresiasi Hingga Rp 1 Miliar Bagi Timnas Free Fire Indonesia Peraih Medali Di SEA Games 2021

19 Mei 2022
0
Huawei Freebuds SE

Perangkat TWS Ini Dukung Aktivitas Multitasking di Kelas Entry Level

19 Mei 2022
0
DBS Accelerator Ekspansi Ke Inovasi Digital

DBS Tingkatkan Pembiayaan Digital Untuk Lebih Dari 15 Ribu UKM di Asia

19 Mei 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version