Sabtu, 27 September 2025
No Result
View All Result
youngster.id
Pratesis Ads
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result
Home Sociopreneur

Nur Agis Aulia : Petani Milenial Yang Optimalkan Potensi Agroindustri di Desa

11 Desember 2020
in Headline, Sociopreneur
Reading Time: 5 mins read
Nur Agis Aulia : Petani Milenial Yang Optimalkan Potensi Agroindustri di Desa

Nur Agis Aulia, Founder & CEO Jawara Farm (Foto: Dok. Pribadi)

0
SHARES
0
VIEWS

youngster.id - Sejatinya, agroindustri mampu memberi aktifitas ekonomi yang positif terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Bahkan, beberapa komoditas dan produk agroindustri memiliki potensi yang dapat dikembangkan di masa depan.

Agroindustri merupakan sebuah kegiatan industri yang memanfaatkan hasil pertanian baik itu dari nabati maupun hewani yang diolah menjadi sebuah produk yang memiliki nilai harga yang lebih tinggi. Dalam proses kerjanya, agroindustri tentu melibatkan sumber daya pertanian, manusia, ilmu, teknologi, uang, dan informasi untuk menghasilkan suatu produk industrinya.

Dengan begitu, agroindustri merupakan langkah strategis untuk meningkatkan nilai tambah hasil pertanian melalui pemanfaatan dan penerapan teknologi, memperluas lapangan pekerjaan serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Oleh karena itu, regenerasi petani untuk menghadirkan petani baru yang berusia muda penting dilakukan sebagai bentuk antisipasi. Peran petani milenial ini bukan hanya menjadi duta, tetapi juga menginspirasi generasi lainnya untuk terjun ke sektor pertanian. Anak muda harus diajak terjun ke pertanian dengan semangat inovasi yang mereka miliki.

Namun sejauh ini belum banyak milenial yang tertarik terjun ke agrobisnis. Di antara sedikit milenial yang terjun menekuni bisnis di agroindustri adalah Nur Agis Aulia, yang mendirikan sebuah usaha agroindustri berbasis pemberdayaan masyarakat bernama Jawara Farm.

“Yang mendorong saya mendirikan usaha rintisan ini karena melihat peluang bisnis pangan yang sangat besar dan pasarnya masih sangat luas. Kedua, saya melihat kebutuhan pangan khususnya domba kambing sapi setiap tahun meningkat. Selain itu saya ingin mengoptimalkan potensi desa utnuk membuka lapangan pekerjaan,” jelas Agis kepada youngster.id baru-baru ini.

Pria lulusan terbaik (cumlaude) PSDK Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Gadjah Mada ini mengembangkan bisnis pertanian dan peternakan di desa Waringin Kurung, Serang, Banten sejak 2013. Oleh karena itu, awalnya usaha ini bernama Waringin Farm, yang kemudian di tahun 2017 berganti menjadi Jawara Farm. Menurut Agis, dia menerapkan cara kerja yang unik.

“Kegiatan kami dimulai dari bertani dan beternak domba atau kambing yang hasilnya semua dapat dijual, baik dalam bentuk daging maupun dalam bentuk olahan aqiqah. Selain itu, dari kegiatan ternak lain yang kami lakukan di sini, kami juga jualan susu fresh. Jadi di sini kami ada penggemukan dan pengembangbiakan,” terang Agis.

Baca juga :   Telkom Gandeng Everynet Untuk Perluas Infrastruktur Jaringan IoT

Dengan konsep agroindustri ini maka akan banyak memberikan peluang bisnis bagi masyarakat. Bahkan turut membuka lapangan pekerjaan baru. Dengan konsep bisnis ini Agis memberikan kepada para petani dan peternak penghasilan harian, bulanan dan tahunan.

Lewat model pertanian dan peternakan yang ia gagas, Agis juga mengklaim sudah lebih dari 500 petani belajar di Jawara Banten Farm. Jumlah itu belum termasuk petani-petani yang setiap bulannya datang dari berbagai daerah, mulai dari Aceh, Yogyakarta, Jawa Barat, bahkan petani dari NTT.

 

Model Bisnis

Untuk membangun desa tempat tinggalnya agar lebih maju, Agis mempersiapkannya dengan sungguh-sungguh. Dia mengklaim melakukan penelitian selama kurang lebih satu tahun. Riset ini dilakukan semata-mata hanya ingin mengetahui mencari pasar dan mempelajari pola bisnis di bidang agroindustri semakin matang ketika menjalaninya.

“Kami melakukan pembelajaran selama satu tahun untuk mencari pasar dan mempelajari pola bisnis ini,” ujarnya. Agis mengaku memulai usaha rintisan dengan modal sekitar Rp 24 juta, yang kemudian ditambah suntikan modal dari teman-temannya.

Agis pun mulai Jawara Farm dengan membudidayakan sapi, domba dan kambing perah yang bisa dijual susunya, sehingga bisa menjadi sumber penghasilan harian. “Kemudian ada domba dan kambing potong untuk akikah, sehingga bisa menjadi pemasukan bulanan. Sementara untuk penghasilan tahunan bisa didapatkan dari bertani sayuran,” jelas Agis.

Namun, awalnya model bisnis yang diterapkan Agis ini sempat dianggap berbeda. Pasalnya, petani dan peternak di sana jarang mendapatkan penghasilan harian atau mingguan. Bahkan, penghasilan per bulan pun, itu bisa 3 sampai 4 bulan lamanya.

Selama ini, menurut Agis, kelemahan petani dan peternak adalah ketergantungan mereka kepada tengkulak. Petani dan peternak jarang mendapatkan keuntungan harian. Melalui model bisnis yang ia gagas, akhirnya petani dan peternak bisa keluar dari kebiasaan tersebut.

“Model bisnis kami cukup sederhana. Di sini kita lakukan jual-beli kepada konsumen secara langsung, maupun kami kerja sama dengan vendor-vendor yang selama ini ada,” ucap lelaki kelahiran Serang, 21 April 1989.

Menurut Agis, di tahun pertama tawaran gagasan bisnis modelnya itu memang sempat dicibir. Namun, karena petani kemudian dibantu cara penjualan yang efektif, mereka yakin bisnis seperti ini menjanjikan. Selain dapat penghasilan harian, di Serang sendiri mulai lahir petani dan peternak yang mendapatkan penghasilan harian mulai dari Rp 100 sampai Rp 300 ribu.

Baca juga :   President University Gandeng Ruangguru Untuk Seleksi Penerima Beasiswa Senilai Rp 66 M

“Banyak yang tertarik sadar dan membantu peningkatan, sekarang hampir setiap desa ada peternaknya,” kata Agis yang juga memiliki peternakan kambing.

Agis mengklaim, hal yang membedakan usaha rintisan yang dimiliki oleh Jawara Farm terlihat pada sumber daya manusianya, yaitu dengan melibatkan masyarakat sekitar untuk diajak berternak melalui sistem plasma. “Kami memberdayakan warga lokal untuk beternak dengan sistem plasma. Sistem ini yang membuat kami berbeda dari startup sejenisnya,” ucapnya.

Untuk memonetasi usaha rintisannya di bidang agroindustri ini, menurut Agis, pihaknya membentuk tim yang kemudian melaksanakan pekerjaannya. “Kami bentuk tim, kemudian tim melaksanakan jobdesk-nya,” ujarnya.

 

Bagi Agis, kepuasaan terbesar yang dirasakannya melalui bisnis ini adalah dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi mwasyarakat sekitar. Juga, memberikan peningkatkan ekonomi peternak maupun mengajak anak muda lebih percaya diri untuk menjadi petani atau peternak (Foto: Dok. Pribadi)

 

Tahan Banting

Di masa pandemi belakangan ini bisnis yang ditekuni Agis ini teruji tahan banting dan tetap menuai sukses. Keberhasilan itu berkat strategi pemasaran online yang tepat sasaran. Alhasil para petani dan peternak di Banten bisa bertahan. “Sekarang omzet kami per tahun sudah di atas Rp 2,5 miliar,” katanya dengan bangga.

Menurut Agis, untuk menjalankan bisnis ini tak bisa dilakukannya sendiri. Masyarakat sekitar dan para peternak plasma menjadi mitra yang tepat. “Dalam menjalankan bisnis ini kami bermitra dengan warga dan para peternak plasma,” imbuhnya.

Walau begitu, diakui Agis, tidak selamanya bisnis yang ditekuninya itu berjalan mulus dan tanpa masalah. “Kami juga pernah ketipu dan hewan ternak mati, tetapi kami terus ambil hikmahnya dan belajar,” kata Agis lagi.

Bagi Agis, kepuasaan terbesar yang dirasakannya melalui bisnis ini adalah dapat membuka lapangan pekerjaan baru bagi mwasyarakat sekitar. Juga, memberikan peningkatkan ekonomi peternak maupun mengajak anak muda lebih percaya diri untuk menjadi petani atau peternak.

Jika sebelumnya dia mendapat tentangan dari warga, terutama orang tua yang menginginkan anak-anak mereka menjadi aparat sipil negara (ASN) daripada jadi petani atau peternak. Namun dengan pendekatan dan hasil yang ditunjukkan Agis, maka pandangan itu mulai berubah.

“Pendekatan sosial lain yang kami lakukan agar usaha ini bisa lebih dikenal masyarakat khususnya untuk kalangan milenial adalah kami aktif di media sosial dan beberapa channel lainnya. Kami juga sering buat agenda agropreneur center dan lain-lain untuk sharing anak-anak muda dalam hal bisnis peternakan,” papar Agis.

Baca juga :   Michael Jovan Sugianto dkk. : Ingin Wujudkan Pertanian Untuk Semua

Di sisi lain, Agis juga terus meningkatkan produksi untuk menghadapi persaingan usaha. Agis menyebut, inovasi dan kreatifitas hingga terus memperbaiki sisi pelayanan menjadi cara paling efektif yang selama ini diyakini agar usaha tetap berkembang dan terus berkelanjutan.

“Kami terus melakukan inovasi dan kreativitas untuk terus memperbaiki diri baik dari sisi produksi maupun dari segi pelayanan dan update ilmu. Cara ini yang selama ini kami lakukan untuk mengatasi persaingan usaha. Selain itu, kami mengoptimalkan media sosial dan IT untuk pemasaran,” paparnya.

Agis optimis bisnis pertanian dan peternakan yang dibangunnya itu akan bertahan dan berkelanjutan. Untuk itu mereka akan terus melakukan inovasi dan kreativitas serta mengoptimalkan teknologi.

“Selama manusia butuh makan, berarti potensi bisnis ini masih besar. Untuk itu tentu kami akan senantiasa melakuan inovasi dan kreativitas dalam mengembangkan diri,” pungkas Agis.

 

=====================

Nur Agis Aulia

  • Tempat Tanggal Lahir          : Serang, 21 April 1989
  • Pendidikan Terakhir             : Sarjana Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Gadjah Mada
  • Usaha yang dikembangkan : usaha agroindustri berbasis pemberdayaan masyarakat
  • Nama Usaha                         : Jawara Farm
  • Mulai usaha                          : 2013
  • Jabatan                                  : Founder & CEO
  • Modal Awal                           : sekitar Rp 24 juta
  • Jumlah Karyawan                 : 10 orang
  • Omset                                    : di atas Rp 150 juta per bulan

Prestasi :

  • Nominator kick Andi Young Heroes,
  • Duta Petani Muda Kompas, 2018

=======================

 

FAHRUL ANWAR

Editor : Stevy Widia

Tags: agroindustriJawara FarmNur Agis Auliapemberdayaan masyarakatPertanianPetani Milenialpeternakan
Previous Post

Digitarasa Batch 2 Luluskan 15 Pengusaha Kuliner Dan Dipromosikan Lewat GoFood

Next Post

Tetap Waspada Dan Beri Perlindungan Ekstra Saat Beraktivitas di Luar Rumah

Related Posts

Program Keberlanjutan Nestle Indonesia Capai Target Lebih Cepat
News

Program Keberlanjutan Nestle Indonesia Capai Target Lebih Cepat

29 Maret 2025
0
Bank DBS Indonesia x Magalarva
Headline

Kontribusi Bank DBS Indonesia pada Pelestarian Lingkungan dan Pemberdayaan Masyarakat

11 Juli 2024
0
Sayurbox
News

Sayurbox Jalin Kemitraan Untuk Pengelolaan Limbah dan Mendukung Kesejahteraan Petani Lokal

16 September 2023
0
Load More
Next Post
Tetap Waspada Dan Beri Perlindungan Ekstra Saat Beraktivitas di Luar Rumah

Tetap Waspada Dan Beri Perlindungan Ekstra Saat Beraktivitas di Luar Rumah

Binus University Gelar Virtual PitchUP: Pertemukan Startup Dan Calon Investor

Binus University Gelar Virtual PitchUP: Pertemukan Startup Dan Calon Investor

YouTube Gaming Tembus Rekor Ditonton Lebih Dari 100 Miliar Jam

YouTube Gaming Tembus Rekor Ditonton Lebih Dari 100 Miliar Jam

Discussion about this post

Recent Updates

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Trending
  • Comments
  • Latest
Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

Dera Perdana Shopian : Ajak Milenial Berdonasi Digital

27 Juni 2019
Startup Hayokerja

Startup HayoKerja Hadirkan Solusi PHL bagi Perusahaan Pencari Tenaga Kerja

25 September 2023
pendanaan Fintech

Inilah 5 Fintech dengan Pendanaan Terbesar di Indonesia Tahun 2025

15 Mei 2025
Fastwork Raih Pendanaan Seri A US$4,8 Juta

Fastwork Luncurkan Fitur Baru Untuk Pengguna Jasa Freelancer

11 Agustus 2020
Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

Junaidi : Bikin Bimbel Karena Cinta Jadi Guru

0
Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

Brother Indonesia Rilis Aplikasi Mobile Brother iShop

0
Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

Bangun Bagian Dapur, IKEA Dukung Pembuatan Film “Ini Kisah Tiga Dara”

0
Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

Ferdian Yosa : Menangkap Tren di Bisnis Kuliner

0
Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

Karya Raya 2025 Jaring 1.870 Buku Cerita Karya Anak, Harapan Bagi Peningkatan Literasi

27 September 2025
Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

Indodana Paylater Permudah Pengguna BNPL Batalkan Transaksi Bermasalah

27 September 2025
Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

Akademi Edukreator Jangkau 4.000 Kreator Untuk Jadikan YouTube Ruang Kelas Berkualitas

27 September 2025
Koperasi Desa Merah Putih

Koperasi Desa Merah Putih Berperan Bagi Pemerataan Akses Energi Bersih

26 September 2025
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
  • Layanan Bisnis
Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development

Copyright © 2016 - PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

This website uses cookies. By continuing to use this website you are giving consent to cookies being used. Visit our Privacy and Cookie Policy.
Go to mobile version