youngster.id - PT Global Digital Niaga Tbk (Blibli) mengusung ekosistem omnichannel terintegrasi bersama anak usahanya, tiket.com yang merupakan agen perjalanan online (Online Travel Agent, dan Ranch Market sebagai jaringan supermarket. Untuk Blibli optimistis dapat memberikan dampak signifikan bagi perekonomian Tanah Air lewat sektor digital.
CEO & Co-Founder Blibli, Kusumo Martanto, menyebutkan ekosistem Blibli menyinergikan tiga platform unggulan, yaitu commerce (Blibli); online travel agent (OTA) dan gaya hidup (tiket.com); serta high quality supermarket chain terkemuka (Ranch Market).
“Dengan demikian, Blibli dapat senantiasa fokus membangun kepercayaan, memberikan kemudahan dan nilai tambah bagi para pemangku kepentingan, serta menyediakan layanan yang lebih lengkap, bermanfaat dan terintegrasi dari tiap channel dan platform di dalam ekosistem,” ungkap Kusumo dalam keterangan resmi, Selasa (1/11/2022).
Dia mengungkapkan, mendorong kepercayaan iklim investasi dalam negeri Blibli menawarkan sebanyak-banyaknya sebesar 17.751.205.900 saham baru yang merupakan saham biasa atas nama dengan nilai nominal Rp250 setiap saham, atau sebanyak-banyaknya sebesar 15% dari modal ditempatkan dan disetor setelah penawaran umum saham perdana yang dikeluarkan dari portepel Blibli dan ditawarkan kepada masyarakat, dengan rentang harga penawaran sebesar Rp410 hingga Rp460 setiap saham.
Adapun dana hasil IPO yang diperkirakan sebanyak-banyaknya Rp 8,1 triliun akan digunakan sebagian untuk pembayaran saldo utang fasilitas, dan sisanya akan dialokasikan sebagai modal kerja dalam mendukung kegiatan usaha utama dan pengembangan usaha.
Menurut Kusumo, dalam proses IPO ini, semua saham yang ditawarkan adalah saham baru yang aksi korporasi ini bukanlah sebuah exit strategy, melainkan membuka peluang bermitra dengan pemegang saham publik untuk berbagi atau “share the upside” Blibli ke depannya.
“Dengan ekosistem yang solid dan terintegrasi kami optimis dapat menciptakan bisnis yang berkelanjutan lewat serapan pasar secara optimal. Kapabilitas Blibli mendorong bisnis yang sehat diharapkan diharapkan dapat meningkatkan kepercayaan investor terhadap pelaku bisnis di Indonesia,” kata Kusumo.
Sementara Chief Financial Officer Blilbi Hendry mengatakan, rencana Blibli melantai di bursa saham bukan tanpa fundamental yang kuat. Blibli fokus pada model bisnis Business to Consumer (B2C) yang mana memiliki margin usaha lebih tebal dibandingkan model Consumer to Consumer (C2C). Selain itu dari sisi kinerja, Blibli mampu mencatatkan pertumbuhan total processing value (TPV) sebesar 89,29% secara tahunan atau Rp24,13 triliun pada semester I-2022.
“Blibli punya empat segmen dalam pembagian TPV. Pertama, 1P retail. Di sini Blibli menawarkan produk sendiri sehingga Blibli punya kontrol penuh atas harga dan margin,” ungkap Hendry.
Segmen kedua, 3P retail. Pada segmen ini, Blibli menjalin kerja sama dengan brand principal dan menjual ke pihak ketiga dalam menawarkan produk. Dia bilang, sekitar 50% dari segmen ini berasal dari perjalanan gaya hidup dan perjalanan tiket.com.
Segmen ketiga, institusi dan keempat, dari gerai fisik. Sekadar informasi, segmen gerai fisik ini baru dimulai pada Maret 2021 dengan membuka toko fisik, baru dilanjutkan akuisisi PT Supra Boga Lestari Tbk (RANC) atau Ranch Market.
Temuan Frost & Sullivan dan Euromonitor pada 2022, jumlah potensi pasar (total addressable market/TAM) industri e-commerce Indonesia pada 2025 diproyeksikan bertumbuh hingga US$436 miliar yang terdiri dari US$150 miliar dari ekosistem perdagangan (commerce), US$41 miliar dari sektor travel dan lifestyle, serta US$245 miliar dari kebutuhan sehari-hari (e-groceries).
STEVY WIDIA
Discussion about this post