youngster.id - Pesatnya perkembangan industri e-Commerce di Indonesia juga menarik perhatian e-Commerce asing.
Menanggapi maraknya kehadiran e-Commerce asing di Indonesia, Asosiasi e-Commerce Indonesia (idEA) mengaku tak gentar. Anggota idEA juga selalu diingatkan untuk tidak menganggap e-Commerce asing sebagai ancaman. Sebaliknya, kehadiran mereka bisa menjadi pemicu untuk lebih baik lagi.
“Dalam industri digital ini, masuknya e-Commerce asing tidak bisa dielakkan. Kita juga harus berfikir suatu hari nanti kita yang akan datang ke negara mereka. Pada saat itu, kita juga harus siap dipertanyakan. Jadi, tidak perlu berfikiran negatif tentang pemain asing, jangan menjadikan mereka sebagai ancaman,” kata Aulia E. Marinto, Ketua Umum idEA, Senin (30/1/2017) di acara Sosialisasi Kebijakan Pemasaran Susu Formula di Media Online yang digelar APPNIA dan idEA, di Jakarta.
Menurut Aulia, dibandingkan e-Commerce asing, para pemain lokal sebetulnya punya modal kuat yang membuat mereka bisa menjadi pemenang. Apalagi kondisi geografis Indonesia juga sangat unik dan tidak biasa dihadapi pemain asing, terutama untuk urusan logistik.
“Kehadiran e-Commerce itu sebenarnya melakukan perdagangan lokal. Artinya, yang mengerti bagaimana kebutuhan masyarakat lokal ya pemain lokal itu sendiri. Dengan kondisi geografis Indonesia yang begitu unik, ini bakal jadi tantangan besar untuk pemain asing. Sebenarnya ini juga jadi tantangan pemain lokal, tetapi setidaknya kita sudah lebih memahami kondisinya,” ungkap Aulia.
idEA saat ini mendorong kesiapan para pemain lokal agar nantinya e-Commerce asing tersebut tidak menjadi ancaman dalam bisnis mereka. Caranya dengan mendorong kesiapan dan keahlian para pemain lokal.
“Yang perlu dilakukan adalah menata diri agar para pemain lokal yang nantinya menjadi pemenang di industri ini, setidaknya di negara sendiri,” imbuhnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post