youngster.id - Kehadiran Go-Food, sebagai layanan pesan-antar makanan dalam aplikasi Go-Jek, adalah untuk mendukung usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM) kuliner dalam meningkatkan skala bisnis. Untuk itu Go-Food pun menggelar Go-Food Festival.
“Perkembangan Go-Food menjadi salah satu layanan antar makanan terbesar di dunia ini adalah berkat pengusaha UMKM kuliner yang bermitra dengan kami. Kini saatnya Go-Food membantu UMKM kuliner untuk bisa meningkatkan skala bisnis dan mendapatkan dampak ekonomi yang lebih baik lagi. Karena itu, kami menghadirkan Go-Food Festival,” kata Nadiem Makarim, Founder dan CEO Go-Jek dalam konferensi pers Go-Food Festival Selasa (9/1/2018) di Jakarta.
Lebih lanjut, Nadiem memaparkan saat ini lebih dari 80% merchant partner Go-Food merupakan pengusaha kuliner yang masuk kategori pengusaha kecil dan menengah. Layanan yang hadir sejak April 2015 isaat ini telah bekerja sama dengan 125 ribu merchant di berbagai kota di Indonesia.
“Selama ini, kami melihat perkembangan UMKM kuliner sering terganjal karena pendanaan, SDM, dan juga pengetahuan bisnis. Karena itu, kami membawa konsep GO-FOOD Festival yang memiliki misi senafas dengan GO-JEK yaitu untuk menghadirkan dampak sosial yang lebih besar dan lebih luas kepada masyarakat, dalam hal ini kepada mitra UMKM kuliner kami. Dengan bergabung di GO-FOOD Festival para pengusaha kuliner UMKM tidak perlu menyiapkan dana besar dan mencari pegawai di awal, sehingga mereka dapat terus belajar untuk kembangkan dan ekspansi usahanya lebih baik lagi,” kata Nadiem.
Untuk itu GO-JEK menggelar GO-FOOD Festival pada 19 Desember 2017 lalu bertempat di area pelataran Mal Pasaraya, Jakarta Selatan. Kegiatan yang berlangsung hingga 19 Januari 2018 ini melibatkan 30 top merchant Go-Food yang ada di kawasan Jabodetabek.
Menurut Catherine Hindra Sutjahyo, Chief Commercial Expansion GO-JEK, Go-Food Festival menggunakan konsep food court atau pujsera (pusat jajanan seba ada) di mana para pengusaha UMKM dapat menawarkan produk kulinernya.
“Yang berbeda dengan konsep food court pada umumnya, para pengusaha tidak perlu menyiapkan dana besar di muka untuk biaya sewa booth dan jasa pelayan. Kami juga akan menyiapkan seluruh kebutuhan peralatan masak yang biasanya juga cukup mahal bagi para pebisnis mikro,” ucap Catherine.
Dalam dua minggu pelaksanaan, setiap merchant di GO-FOOD Festival bisa mencatatkan penjualan baik offline dan online sebesar 50 – 100 order per hari, dengan jumlah pengunjung bisa mencapai 4,000 orang tiap harinya.
“Tanggapan yang kami terima dari pengunjung dan merchant yang datang sangat baik dan menggembirakan. Melalui kegiatan ini, pelanggan GO-FOOD bisa lebih dekat dengan merchant kesukaannya dan bisa mencoba makanan baru,” kata Catherine.
“Selain itu, pelanggan Go-Food juga bisa memesan makanan yang tersedia melalui aplikasi dari merchant yang ada di GO-FOOD Festival, ” pungkasnya.
Acara Go-Food Festival ini juga menghadirkan berbagai atraksi dan pertunjukkan menarik di setiap akhir pekan. Setiap hari Jumat ada acara nonton film bareng, di hari Sabtu ada acara live music. Sementara di hari Minggu ada berbagai program menarik untuk anak-anak yang bisa menghabiskan waktunya untuk berkreasi dan bermain sambil menikmati jajanan menggugah selera dari merchant Go-Food Festival. Pada hari Jumat, 19 Januari 2018 mendatang, para pengunjung Go-Food Festival akan dihibur oleh pertunjukan musik dari Kunto Aji.
Go-Food Festival ini rencananya akan merambah ke beberapa wilayah di sejumlah kota di Indonesia. Untuk mendapatkan kesempatan membuka gerai di Go-Food Festival, mitra Go-Food dipersyaratkan untuk terlebih dahulu terdaftar di Go-Food dan memiliki performa yang baik.
FAHRUL ANWAR
Discussion about this post