Jagoan Pariwisata, Edukasi Kompetensi & Kapabilitas Pelaku Usaha di Jaringan Desa Wisata

Jagoan Pariwisata

Para pemenang Jagoan Pariwisata dan tim tiket.com. (Foto: istimewa/youngster.id)

youngster.id - Salah satu langkah dalam mempersiapkan tenaga berdaya saing di bidang pariwsiata adalah dengan edukasi untuk mengembangkan bakat dan kapabilitas lebih dalam mengelola usaha wisata yang lebih tangkas dan efisien. Untuk itu tiket.com dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) menggelar program Jagoan Pariwisata.

Konsep program Jagoan Pariwisata adalah penyediaan pelatihan dan pendampingan kewirausahaan komprehensif.  Pelatihan ini bertujuan untuk memberikan solusi dari berbagai isu dan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha lokal, sehingga dapat menjalankan usahanya dengan mengedepankan strategi dan inovasi secara berkelanjutan demi memajukan pariwisata di desa masing-masing.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia Sandiaga Uno menegaskan pentingnya kolaborasi strategis guna hadirkan solusi terbaik bagi desa wisata. “Jagoan Pariwisata merupakan inisiatif berwujud kompetisi dan lokakarya edukatif. Kedepannya, strategi pengembangan pariwisata mengarah pada quality over quantity dan suitability – pilar pengembangan pariwisata yang akan berdampak pada ekonomi penciptaan lapangan kerja bagi masyarakat lokal,” kata Sandi dalam keterangan pers, Jumat (21/10/2022).

Tercatat total dari 46 unit bisnis wisata yang terdiri dari 112 peserta di 3 (tiga) desa JADESTA (Jaringan Desa Wisata), yaitu Desa Mulyaharja, Desa Kaki Langit, dan Desa Dewi Sambi, turut ambil bagian dalam sesi lokakarya edukatif dan pendampingan berkelanjutan. Program ini melibatkan para karyawan tiket.com yang juga didukung oleh tim Inspigo, selaku mitra penyelenggara program ini.

Chief Marketing Officer dan Co-founder tiket.com Gaery Undarsa mengatakan, edukasi memberi dampak positif bagi pergerakan ekonomi pariwisata. “Kami melihat bahwa pengembangan keterampilan sebagai salah satu kunci pokok untuk berdaya saing dalam industri pariwisata dan dunia kreatif,” katanya.

Menurut dia, pelatihan ini bertujuan untuk memberikan solusi dari berbagai isu dan tantangan yang dihadapi oleh para pelaku usaha lokal, sehingga dapat menjalankan usahanya dengan mengedepankan strategi dan inovasi secara berkelanjutan demi memajukan pariwisata di desa masing-masing.

“Tujuan program ini adalah edukasi berbagi pengetahuan dan pendampingan dalam pengelolaan produk wisata, sehingga penggiat dan pengusaha pariwisata di JADESTA memiliki bekal skillset yang mumpuni untuk dapat menjadi relevan atas kebutuhan pasar hingga dapat meningkatkan angka kunjungan dan transaksi ke desa wisata masing-masing. Sinergi ini perlu terus dibangun dan diperkokoh agar industri pariwisata Indonesia segera pulih setelah terdampak karena pandemi Covid-19,” kata Gaery lagi.

Program Jagoan Pariwisata juga dapat memberikan pengalaman bagi pelaku usaha akomodasi dan atraksi dari desa wisata mendigitalisasikan usaha mereka dan  memanfaatkan jaringan luas tiket.com.

Selain itu, program ini memilih peserta terbaik untuk kategori. Pertama untuk kategori Best Homestay yang dimenangkan oleh Saung Eling, Desa Mulyaharja. Lalu, Best Souvenir dan Culinary dimenangkan oleh Keripik Sayur, Desa Dewi Sambi. Selanjutnya, Best Tourist Attraction dimenangkan oleh Jip Wisata Shive Pletau, Desa Dewi Sambi. Terakhir, Best Digital & Creative yang dimenangkan oleh Milenial Kaki Langit, Desa Kaki Langit.

Siti Nurfazriah, Pengurus Saung Eling, Desa Mulyaharja, Best Homestay, mengatakan bahwa apresiasi ini merupakan pemacu semangat dalam berkarya demi perbaikan ekonomi desa wisata.

“Saya berkomitmen untuk menggunakan ilmu yang didapatkan selama pendampingan akan diterapkan dengan bijak. Hadiah modal yang diterima pun akan saya gunakan untuk mewujudkan ide yang diharapkan dapat menjadi inovasi bisnis demi mengoptimalkan potensi desa wisata untuk meningkatkan angka kunjungan turis dan transaksi,” katanya.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version