Mewujudkan Masa Depan yang Lebih Baik untuk Indonesia dengan Program Keberlanjutan

keberlanjutan - GDP Venture

Mewujudkan Masa Depan yang Lebih Baik untuk Indonesia dengan Program Keberlanjutan (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Sustainability atau keberlanjutan dalam bisnis adalah sebuah pendekatan yang mengintegrasikan aspek lingkungan, sosial, dan tata kelola (ESG) ke dalam operasi bisnis dan telah menjadi salah satu topik paling penting dalam dunia bisnis saat ini.

Dengan berbagai tantangan lingkungan yang dihadapi dunia, mulai dari perubahan iklim hingga kelangkaan sumber daya alam, keberlanjutan tidak lagi menjadi pilihan, melainkan sebuah komitmen jangka panjang untuk menciptakan nilai yang berkelanjutan bagi perusahaan, masyarakat, dan lingkungan.

Lisa Widodo – Co-Founder & COO, Blibli menjelaskan, Blibli menjadi e-commerce pertama di Indonesia yang meluncurkan program keberlanjutan dengan payung program ESG bernama Blibli Tiket Action. Selaras dengan misi untuk menjadi platform perdagangan dan gaya hidup omnichannel yang terpercaya, Blibli Tiket Action berupaya menciptakan bisnis berkelanjutan yang melibatkan karyawan, pelanggan, mitra, dan pemangku kepentingan lainnya untuk mendukung ekonomi, sosial, dan lingkungan yang positif.

Menurutnya, Blibli berfokus pada enam ranah utama dalam program berkelanjutan yaitu penggunaan sumber daya, pengelolaan limbah, emisi, privasi data, hubungan komunitas, serta pengembangan dan pembelajaran.

“Hingga saat ini, 95% dari kemasan yang digunakan Blibli adalah berbahan daur ulang dan berbasis kertas. Selain itu, Blibli telah menanam lebih dari 8.000 pohon untuk mengimbangi emisi karbon,” kata Lisa, acara bincang-bincang bisnis bertajuk Power Lunch dengan tema “Sustainable Futures: Innovating for a Sustainable Indonesia”, dikutip Rabu (31/7/2024).

Kolaborasi lintas industri menjadi kunci keberhasilan upaya keberlanjutan. Dengan bekerja sama, perusahaan dari berbagai sektor dapat menciptakan dampak yang lebih besar dan lebih signifikan terhadap lingkungan dan masyarakat. Blibli berkolaborasi dengan tiga pemangku kepentingan utama: karyawan, pelanggan dan mitra.

Misalnya, untuk karyawan Blibli Tiket terdapat program Fashion Take Back di Hari Bumi 2024 limbah fesyen yang terdiri dari seragam dan pakaian bekas karyawan diolah oleh mitra ecopreneur lewat konsep sirkular ekonomi menjadi barang dengan nilai guna baru. Selain itu, karyawan juga terlibat dalam pengumpulan dan pendaurulangan sampah selama event perusahaan, mendukung pengelolaan limbah dan keberlanjutan.

Untuk pelanggan, Blibli mengambil langkah proaktif dalam program Take Back atau pengembalian kemasan yang tidak terpakai untuk didaur ulang atau dikonversi menjadi bibit pohon (10 kemasan menjadi 1 bibit pohon).

“Blibli juga mengajak mitra untuk mengadopsi praktik ramah lingkungan dengan menyediakan opsi pengiriman menggunakan kendaraan listrik untuk mengurangi emisi karbon” tambah Lisa.

Sektor pariwisata juga tumbuh dengan cepat, menurut UNWTO pada 2019 kontribusi pariwisata menyumbang 8% terhadap emisi karbon dunia mulai dari penerbangan pesawat, perahu, penginapan, berbagai aktivitas berkontribusi terhadap jejak karbon pariwisata.

Sejalan dengan hal itu, tiket.com pionir online travel agent (OTA) di Indonesia yang berdiri sejak 2011, mengambil sebuah langkah untuk menerapkan dan meningkatakan kesadaran Pariwisata Berkelanjutan (Sustainable Tourism) melalui fitur tiket Green yang diharapkan dapat memberikan dampak positif jangka panjang terhadap lingkungan, aspek sosial budaya, dan perekonomian masyarakat.

Gaery Undarsa – Co-Founder & CMO tiket.com menjelaskan, fitur tiket Green menjadi inovasi terbaru dari tiket.com yang memberikan akses kepada konsumen untuk memilih akomodasi yang mengusung konsep keberlanjutan (sustainability). Guna memahami pentingnya industri pariwisata berkelanjutan, standarisasi akomodasi berkelanjutan memainkan peran besar dalam mengarahkan akomodasi wisata menuju konsep green accommodation.

Diklaim Gaery, hingga saat ini pihaknya telah menyediakan lebih dari 5.400 pilihan akomodasi di seluruh dunia, termasuk 700 pilihan akomodasi di Indonesia dan Asia Tenggara yang menerapkan sustainable tourism.

tiket.com juga bekerjasama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) dalam program Jagoan Pariwisata untuk mengajak para pelaku usaha desa wisata meningkatkan kapabilitas usahanya agar usahanya lebih berkelanjutan (sustainable).

“Kami percaya bahwa dengan mendukung desa wisata berkelanjutan, kita dapat menciptakan dampak positif yang signifikan bagi lingkungan dan masyarakat lokal,” ucapa Gaery.

Selain Blibli dan tiket.com, startup portofolio GDP Venture lainnya, yaitu platform marketplace Tinkerlust, juga berkomitmen untuk berkontribusi pada pengurangan limbah fesyen yang merupakan penyumbang limbah terbesar kedua di dunia.

Aliya Amitra – Founder & COO Tinkerlust menjelaskan, empat pelaku industri yang mempengaruhi industri fashion meliputi pemerintah, NGO, desainer lokal, dan marketplace terpercaya.

Menurutnya, Tinkerlust berperan dalam memberikan kesadaran mengenai decluttering, merilis white paper tentang keberlanjutan fashion di Indonesia, dan bermitra dengan desainer lokal untuk meng-upcycle barang-barang preloved.

“Kami berharap upaya ini dapat secara signifikan mengurangi limbah fesyen dan mendorong perubahan positif dalam industri fesyen sehingga mendorong lebih banyak orang untuk berpartisipasi dalam gerakan keberlanjutan ini,” kata Aliya.

Sejatinya, untuk menerapkan keberlanjutan secara efektif, perusahaan harus menetapkan tujuan keberlanjutan yang jelas dan terukur, mengintegrasikan strategi, menerapkan praktik-praktik terbaik dalam keberlanjutan, menjamin transparansi, membangun kolaborasi, dan melakukan evaluasi kinerja yang komprehensif. Langkah-langkah ini akan memastikan bahwa inisiatif keberlanjutan tidak hanya berjalan dengan baik, tetapi juga memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi lingkungan dan masyarakat.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version