LinkedIn Power Profile 2018 Dengan Kategori Baru

Jumpa Pers program LinkedIn Power Profiles 2018. (Foto: Fahrul Anwar/youngster.id)

youngster.id - Jaringan professional LinkedIn kembali menggelar LinkedIn Power Profiles 2018 di Indonesia. Ini merupakan anggota LinkedIn yang telah berinvestasi untuk membangun identitas profesional mereka di LinkedIn dan mendapat tingkat kunjungan paling tinggi selama satu tahun ini. Pada tahun keduanya, program ini menghadirkan kategori baru yaitu Social Impact (Dampak Sosial).

Linda Lee, Head of Communications, Asia Tenggara dan Asia Utara LinkedIn mengungkapkan membangun komunitas atau jaringan secara aktif dapat membantu diri kita untuk mencapai berbagai aspirasi profesional masing-masing, baik dalam hal mewujudkan inovasi dan perubahan, mendapatkan pekerjaan impian ataupun membantu orang lain yang kurang beruntung.

“Kami berharap LinkedIn Power Profiles di Indonesia, yang terdiri dari beragam kelompok profesional yang sukses dalam bidangnya, dapat menginspirasi anggota lain untuk mengejar kesuksesan mereka sendiri, ” ujarnya kepada media Jumat (12/10/2018).

Kategori program ini adalah Pimpinan Terbaik (Top Leaders) dan Profesional Muda (di bawah 30 tahun), serta profesional dalam Sumber Daya Manusia (Human Resource) dan Pemasaran (Marketing) serta kategori Dampak Sosial. Dengan penambahan kategori baru di tahun ini, LinkedIn mengumumkan sebanyak 32 Power Profile.

Linda menjelaskan, pemimpin dalam kategori Dampak Sosial mewakili perusahaan yang bergerak di bidang sosial dan organisasi kemanusiaan yang mendapatkan tingkat kunjungan paling tinggi di LinkedIn.

Berikut pemimpin dalam dampak sosial yang masuk dalam LinkedIn Power Profiles 2018: Azalea Ayuningtias, Founder and CEO, Du’Anyam, Alfatih Timur, Co-Founder/Chief Green Officer KitaBisa, Irvandias Sanjaya, CEO Hult Prize Foundation, dan Herman Darman, Direktur Indogeo Social Enterprise, bergabung dengan Power Profile.

Menurut Linda, beberapa nama dari Power Profiles tahun lalu masih masuk dalam daftar tahun ini, karena profil mereka masih menjadi yang paling banyak dilihat, dan telah mendorong interaksi dan percakapan yang bermakna di LinkedIn.

Hampir setengah (45%) dari Power Profiles berasal dari industri teknologi seperti Ongki Kurniawan, Executive Director of Grab Indonesia dan William Tanuwijaya, Co-Founder & CEO Tokopedia. Tingkat kunjungan yang tinggi pada profil mereka telah menunjukkan bahwa ada minat dalam industri dan perusahaan di bidang teknologi.

Faktanya, 50% dari perempuan pada Power Profile merepresentasikan industri teknologi, termasuk Windy Natriavi, Chief Operations Officer Awan Tunai, Crystal Widjaja, SVP Business Intelligence and Growth Go-Jek, dan Yunita Anggraeni, Co-Founder & Chief Operating Officer GeekHunter. Hal ini menunjukkan semakin meningkatnya peran perempuan di sektor teknologi.

Para pemimpin masa depan Asia dari Indonesia ditampilkan dalam kategori di bawah 30 tahun ini, berlatar belakang industri yang berbeda-beda terwakili dengan baik tahun ini seperti dari teknologi, kreatif, manajemen bisnis, media, pendidikan, hingga perikanan.

Sementara, tokoh yang bergabung dengan Power Profiles pada kategori di bawah 30 tahun antara lain Gibran Huzaifah, CEO eFishery, Melvin Hade, Konsultan di McKinsey & Company sebagai LinkedIn Power Profiles termuda (di bawah 25 tahun), Wafa Taftazani, Country Manager Strategic Partnership YouTube (Google).

 

FAHRUL ANWAR

Exit mobile version