Merangsang Usaha Kecil Menjadi Lebih Besar

Disperindagkop Kota Bekasi ikut terlibat dalam Kampung UKM Digital. (Foto: Istimewa/Youngsters.id)

youngster.id - Pemerintah Kota Bekasi terus merangsang pertumbuhan pelaku usaha, mikro, kecil, dan menengah (UMKM) agar tumbuh berkembang. Untuk itu, Pemkot Bekasi memberikan bantuan permodalan kepada pelaku UMKM di sana dengan bunga sangat rendah.

Kepala Bidang Industri dan Perdagangan pada Dinas Perindustrian, Perdagangan, Industri dan Koperasi (Disperindagkop) Kota Bekasi Herawan menyampaikan fokus utama pemerintah kota saat ini ialah pada peminjaman serta penambahan modal bagi pelaku usaha UMKM. Peminjaman modal tersebut bisa langsung diakses pelaku usaha melalui Bank Partriot Kota Bekasi. Di sana, mereka akan mendapat jaminan bunga rendah hingga 4 % setahun.

“Bunga yang ditawarkan jauh lebih rendah daripada bunga bank konvensional yang pada umumnya menawarkan bunga di atas lima persen,” ungkap Herawan baru-baru ini.

Pinjaman yang masuk penyertaan modal itu, ungkap Herawan, mengacu pada aturan pemerintah. Aturan baku itu harus ditaati pelaku usaha yang akan mengambil kredit. Di antaranya, batas maksimal yang akan didapat saat melakukan peminjaman modal.

Untuk pelaku usaha perorangan, batas maksimal peminjaman modal Rp5 juta, sedangkan bagi pelaku usaha kelompok, batas maksimalnya Rp25 juta. Selain itu, manajemen usaha seperti pembukuan menjadi syarat utama melakukan peminjaman.

“Biasanya bank menanyakan pembukuan pelaku usaha tersebut sebagai syarat kredit,” jelas dia.

Pembinaan pelaku UMKM, ungkap Herawan, dibutuhkan karena geliat UMKM di Kota Bekasi sangat membantu. Keberadaannya diyakini mampu mempertahankan stabilitas ekonomi mikro. Ia menyayangkan saat ini potensi UMKM di Kota Bekasi belum maksimal.

Terbukti, target pencapaian pendapatan asli daerah dari Disperindagkop dari Rp7,7 miliar hanya terpenuhi Rp3,1 miliar. “Potensinya belum kami maksimalkan. Pelatihan keterampilan terus dilakukan,” imbuh dia.

Strategi pemasaran pun dilakukan Disperindagkop Kota Bekasi. Selain melakukan pameran produk UMKM ke berbagai daerah, pihaknya bekerja sama dengan instansi swasta lain seperti bank konvensional dan beberapa situs daring.”Ini upaya agar barang dagangan mereka cepat laku di pasaran,” lanjut dia.

Sekretaris Dispera, Dedi Junaidi, mengatakan, pihaknya memberikan peluang atau akses UMKM yang lebih besar kepada modal usaha. Hal ini dilakukan agar mendorong munculnya wirausaha baru dan penciptaan lapangan kerja.

Dedi yakin pelaku UMKM mampu menjadi penyeimbang pemerataan dan penyerapan tenaga kerja. Beberapa kegiatan pokok yang harus dilaksanakan melalui program ini ialah sumber pembiayaan, khususnya skim kredit investasi dan penyediaan skim pembiayaan ekspor melalui lembaga modal ventura dan lembaga nonbank lainnya, terutama yang mendukung UKM.

Tidak hanya memberikan bantuan modal, pihaknya telah membuat sejumlah program usaha. Tujuannya meningkatkan keterampilan serta membuka peluang usaha baru bagi masyarakat. Beberapa pelatihan yang pernah diadakan ialah pembuatan kue pengantin, salon kecantikan, serta mengemas barang dagangan.

Produk pelaku UMKM, jelasnya, banyak yang menarik dan enak. Namun, sayangnya mereka tidak pandai mengemasnya sehingga tidak memiliki daya tarik. “Karena itu, kami memberikan pelatihan bagaimana mengemasnya,” ujar Herawan.

Selain itu, lanjut dia, pihaknya turut memotivasi para pelaku usaha pemula. Harapannya, mereka mampu terintegrasi dan termotivasi.

“Biasanya, pelaku usaha pemula ini mentalnya masih goyang. Kadang suka turun bila sambutan pasar tidak baik. Tugas kami memotivasi mereka agar konsisten menjalankan usaha. Kalau butuh modal tinggal kami arahkan ke Bank Patriot Kota Bekasi,” kata Herawan.

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version