youngster.id - Perkembangan gaya hidup syariah di negara-negara bermayoritas Muslim, termasuk Indonesia mengalami peningkatan. Menurut laporan Global Islamic Economy Report, permintaan akan produk dan layanan yang berbasis syariah meningkat cukup signifikan. Ekonomi syariah di Indonesia meningkat dari posisi ke 10 pada 2018 menjadi posisi ke 4 pada 2020. Potensi Indonesia yang besar dalam ekonomi syariah juga sudah mulai terlihat progresif.
Potensi ini mendorong OVO bersama Bareksa dan Syailendra Capital menghadirkan produk investasi terbaru yaitu Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid (Reksa Dana Syariah SOBAT Likuid) di aplikasi OVO. Ini menjadi produk reksa dana pasar uang syariah pertama di Indonesia yang bisa dicairkan secara instan ke uang elektronik (e-money).
Head of OVO | Invest, Hadibrata Mantik mengatakan, pada survei OVO didapati sekitar 40% pengguna menyatakan ketertarikannya untuk berinvestasi produk investasi berbasis syariah di aplikasi OVO.
“Dengan hadirnya Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid di aplikasi OVO, kami ingin memberikan pilihan yang lebih beragam bagi pengguna OVO dalam berinvestasi. Tidak hanya itu, produk ini menggarisbawahi komitmen kami dalam membuka akses yang terjangkau, terpercaya, dan nyaman dalam pengelolaan investasi,” kata Hadibrata dalam keterangan pers, Jumat (2/7/2021).
Sesuai namanya, produk Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid akan berfokus pada pengelolaan aset-aset syariah yang sesuai dengan tata kelola produk investasi syariah. Meskipun dapat dimiliki dengan biaya yang minim, produk ini menawarkan bagi hasil investasi yang lebih tinggi dari produk deposito dengan target bagi hasil mulai dari 3% hingga 6%. Sehingga pengguna OVO kini bisa mendapatkan imbal balik yang cukup baik atas dana yang disimpan di OVO.
Menurut Hadibrata, Reksa Dana Syariah Syailendra OVO Bareksa Tunai Likuid juga memiliki beberapa keuntungan dan kemudahan. Pengguna OVO bisa mulai berinvestasi hanya dengan Rp 10.000. Lalu ada juga fitur pencairan secara cepat, yaitu fitur unik yang memungkinkan investor untuk mencairkan investasi mereka ke saldo OVO Cash dengan sangat cepat, sehingga nyaman digunakan untuk pembayaran transaksi uang elektronik. Fitur ini menjadi yang pertama hadir di Indonesia dalam hal produk reksa dana pasar uang syariah dengan pencairan instan ke uang elektronik.
Direktur Syailendra Capital Harnugama menjelaskan, Syailendra Capital yang memiliki total AUM lebih dari Rp 25 T (termasuk RDPT & KPD) pada akhir Desember 2020, melihat antusiasme investor ritel dan menawarkan produk reksa dana pasar uang syariah karena pilihan tersebut adalah yang paling mudah serta minim resiko untuk nasabah bertransaksi online.
“Dengan nilai beli minimum yang terjangkau, harapannya produk ini dapat menjadi jawaban bagi kebutuhan investasi masyarakat, sehingga mereka semakin dekat dengan goals atau tujuan keuangan yang ingin dicapai,” papar Harnugama.
Sementara Chief Research and Business Development Officer Bareksa, Ni Putu Kurniasari menjelaskan perkembangan industri reksadana syariah sepanjang dua tahun terakhir cukup pesat, yang tercermin dari data dana kelolaan dan pangsa pasar industri.
“Minat masyarakat terhadap reksadana berbasis syariah cukup besar dan semakin berkembang. Ke depan, potensinya lebih besar lagi mengingat Indonesia merupakan negara dengan populasi muslim terbesar,” ujar Putu.
Menurut data OJK, nilai dana kelolaan reksadana syariah mencapai Rp77,5 triliun per April 2021, tumbuh lebih dari dua kali lipat dibandingkan Rp34,5 triliun per akhir 2018. Pada saat yang sama, pangsa pasar reksadana syariah juga membesar menjadi 13,65% pada akhir April 2021. Angka ini melesat dibandingkan dengan 6,82% saja per akhir 2018.
STEVY WIDIA
Discussion about this post