STEM Capacity Building PJI Tingkatkan Literasi AI di 40 Sekolah di Jawa Barat

Puncak rangkaian STEM Capacity Building adalah AI Hackathon di Bandung, Jawa Barat. (Foto: istimewa/PJI)

youngster.id - Dunia kerja kini tengah mengalami transformasi pesat akibat perkembangan kecerdasan buatan (AI). Perubahan ini mendorong meningkatnya kebutuhan profesi dan keterampilan baru, khususnya di bidang AI, machine learning, big data, dan keamanan siber. Untuk mendorong pemenuhan kemampuan sumber daya manusia, Prestasi Junior Indonesia (PJI) bekerjasama dengan Amazon Web Services (AWS) mengadakan STEM Capacity Building PJI.

Program ini berfokus pada pengembangan kapasitas guru dan siswa yang berusia 15-17 tahun dalam memahami konsep dasar serta aplikasi praktis AI dan machine learning. Hasilnya, lebih dari 5.100 siswa dan 40 guru di 40 SMA/SMK/MA di Jawa Barat mendapat keterampilan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI) dan pembelajaran mesin (machine learning).

Indonesia Regional Manager of Data Center Operations Amazon Web Services Winu Adiarto mengatakan, literasi AI adalah fondasi penting bagi talenta masa depan Indonesia agar mampu meraih kesuksesan di masa mendatang.

“Kami sangat senang melihat kreativitas yang ditunjukkan para siswa serta suasana pembelajaran kolaboratif yang tercipta melalui program STEM Capacity Building ini. Inisiatif ini menjadi salah satu bukti konkret visi AWS dalam mewujudkan inklusi digital bagi pelajar dari berbagai latar belakang, dan kami berkomitmen untuk terus melatih jutaan pelajar dengan keterampilan AI,” katanya dikutip Kamis (25/9/2025).

Menurut dia, dengan semangat kolaborasi antara dunia pendidikan, industri, dan pemerintah, STEM Capacity Building dan AI Hackathon 2025 menjadi tonggak penting dalam memperkuat literasi digital di Jawa Barat.

Puncak rangkaian STEM Capacity Building ditandai dengan penyelenggaraan AI Hackathon di Bandung.  Pada akhir agustus, ajang ini menjadi wadah bagi 246 siswa dari 31 sekolah yang terbagi ke dalam 52 tim untuk mengaplikasikan pengetahuan.

Ketua Pengurus Prestasi Junior Indonesia Pribadi Setiyanto mengatakan, generasi muda Indonesia sangat antusias dalam memanfaatkan teknologi untuk memberikan dampak nyata.

AI Hackathon memperlihatkan ketika siswa diberi ruang untuk bereksperimen, mereka mampu menghasilkan ide-ide segar dan inovatif. Bersama AWS, kami bangga dapat memfasilitasi mereka untuk menjadikan aspirasi teknologi sebagai karya yang bermanfaat,” katanya.

Dengan mengusung tema “AI for Education”, kompetisi ini menantang siswa untuk mengembangkan ide yang mendukung guru dalam tugas pembelajaran, memperkuat manajemen sekolah, meningkatkan pengalaman belajar, serta mendorong akses pendidikan yang lebih inklusif.

Hasilnya Tim SoLearn dari SMAN 2 Cibinong menjadi juara pertama. Mereka menghadirkan “Learn to Earn”, sebuah aplikasi berbasis web yang menggabungkan dukungan belajar berbasis AI, gamifikasi, dan desain pelajaran interaktif untuk menjadikan proses belajar lebih menarik dan efektif.

“Solusi ini membantu guru menyederhanakan tugas administratif sekaligus memberdayakan siswa melalui bimbingan dan motivasi personal,” kata Restu Hidayat, perwakilan Tim SoLearn. Menurut dia, aplikasi yang dibangun dengan PartyRock akan dikembangkan dengan mengintegrasikan kapabilitas AI generatif melalui Amazon Nova.

Selain merayakan inovasi siswa, AI Hackathon juga menandai penganugerahan penghargaan Teacher Ambassadors kepada para guru terbaik yang dipilih sebagai duta AI di sekolah masing-masing. Mereka akan berperan penting dalam memperluas literasi AI kepada lebih banyak siswa, memastikan dampak program dapat meluas dan berkelanjutan.

 

 

STEVY WIDIA

Exit mobile version