youngster.id - Cisco Cybersecurity Readiness Index menyebut 91% perusahaan di Indonesia mengalami masalah keamanan siber dalam setahun terakhir. Untuk itu, Indosat Ooredoo Hutchison berkolaborasi dengan Cisco meluncurkan Indonesia Sovereign Security Operations Center (SOC). Tidak hanya untuk perusahaan besar dan instansi pemerintah, tetapi juga menyasar sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia.
President Director and Chief Executive Officer Indosat Ooredoo Hutchison Vikram Sinha mengatakan, Sovereign SOC dirancang untuk memperkuat keamanan dan ketahanan siber nasional. Bahkan Indonesia menjadi yang pertama dalam mengadopsi Splunk Cloud Platform dan Splunk Enterprise Security, yang telah memenuhi standar global SOC 2 compliance.
“Semua yang terkoneksi harus terproteksi. Melalui kolaborasi bersama Cisco, kami tidak hanya membangun platform keamanan digital, tetapi juga merancang proteksi strategis untuk Indonesia,” ucapnya dikutip Selasa (2/9/2025).
Vikram menjelaskan, dengan kemampuan deteksi ancaman real-time berbasis AI, pemantauan sistem hybrid, dan multi-cloud, platform ini memastikan data nasional terlindungi dalam hukum Indonesia. Hal ini juga memudahkan instansi dan perusahaan untuk merespons ancaman dengan cepat dan tepat, sesuai dengan regulasi kedaulatan data yang berlaku.
“Sovereign SOC ini bertujuan untuk melindungi infrastruktur, memberdayakan masyarakat, dan mendorong pertumbuhan ekonomi digital secara menyeluruh. Kami percaya transformasi digital harus berlangsung secara inklusif, terpercaya, dan berkelanjutan,” katanya lagi.
Peluncuran ini dilakukan di tengah meningkatnya ancaman keamanan siber, baik dari segi frekuensi maupun kompleksitas.
“Sovereign SOC ini menjadi terobosan penting dalam membangun masa depan digital Indonesia yang lebih aman dan tangguh terhadap ancaman siber,” ujar Dave West, President, Senior Vice President of Global Specialists at Cisco.
Menurut Dave, Sovereign SOC akan memperkuat kemampuan Indonesia dalam menghadapi ancaman digital dengan meningkatkan deteksi ancaman, respon terhadap insiden, dan kesiapan regulasi. SOC ini juga akan menyediakan infrastruktur aman yang siap digunakan untuk penerapan AI generatif dan model bahasa besar (LLM), guna mewujudkan inovasi AI dikembangkan dalam standar yang aman, mematuhi regulasi, dan menjunjung etika bahkan untuk skala besar.
Sovereign SOC dirancang tidak hanya untuk perusahaan besar dan instansi pemerintah, tetapi juga menyasar sektor usaha kecil dan menengah (UKM) di Indonesia. Dengan layanan keamanan yang terjangkau dan mudah diakses, SOC diharapkan dapat membantu lebih dari 10.000 UKM dalam meningkatkan sistem pengelolaan dan perlindungan data digital mereka di tengah era digital.
Indosat dan Cisco juga berkomitmen untuk melatih satu juta orang Indonesia di bidang network dan keamanan siber hingga tahun 2030. Didukung oleh infrastruktur yang kuat dari Cisco Networking Academy di Indonesia, yang telah menjangkau lebih dari 500.000 talenta di lebih dari 200 institusi, program ini bertujuan membangun talenta digital yang tangguh.
“Kolaborasi dengan Indosat dan para pemangku kebijakan nasional untuk memperkuat fondasi transformasi AI yang aman, sekaligus membangun infrastruktur digital yang tangguh dan siap menghadapi masa depan, sejalan dengan langkah Indonesia dalam menyiapkan fase pertumbuhan ekonomi digital,” pungkasnya.
STEVY WIDIA