youngster.id - Pemanfaatan teknologi data center pintar dan energi baru terbarukan dalam penerapan edge computing memperkuat kemampuan pelaku industri dalam menjawab kebutuhan komunitas bisnis. Terutama akan akses data yang semakin cepat dan terintegrasi, koneksi internet yang stabil, keamanan data. Sekaligus dapat meningkatkan efisiensi konsumsi energi dan biaya operasional.
Untuk itu, Schneider Electric, membangun ekosistem digital yang pintar, andal, berkelanjutan dan ramah lingkungan, melalui solusi EcoStruxure for Data Centers.
Hal tersebut disampaikan pada acara diskusi Virtual Media Briefing Schneider Electric bertema “Mengenal Edge Computing & Teknologi Data Center Pintar untuk Ekosistem Digital yang Andal & Berkelanjutan” yang menghadirkan pakar dari Schneider Electric, Indonesia Data Center Provider Organization (IDPro) dan Lintasarta.
Business Vice President Secure Power Division Schneider Electric Indonesia, Yana Achmad Haikal menegaskan, langkah ini adalah komitmen Schneider membantu industri data center di Indonesia memasuki era edge computing.
“Solusi EcoStruxure for Data Center dari Schneider Electric mengintegrasikan manajemen listrik, gedung dan TI sehingga klien dapat memperoleh pemahaman menyeluruh terhadap performa data centernya dan membantu pengambilan keputusan yang tepat berbasis data real-time,” kata Yana dalam keterangan pers, Jumat (26/6/2020).
Menurut dia, solusi ini telah banyak membantu transformasi digital dari klien data center dan terbukti dapat meningkatkan efisiensi konsumsi energi hingga 38 persen, efisiensi biaya energi hingga 30%, peningkatan produktivitas hingga 60% dan data center uptime hingga 100%.
Beberapa analis seperti International Data Corporation (IDC) memperkirakan bahwa akan ada sekitar 40 miliar perangkat IoT yang terkoneksi, menghasilkan sekitar 80 zettabytes (ZB) data pada tahun 2025 akibat dari digitalisasi industri. Gartner memperkirakan 75 persen data yang dihasilkan perusahaan dibuat dan diproses di luar pusat data tradisional dan jumlah pemanfaatan micro data center atau local edge data center akan meningkat 4x lipat pada 2025.
Menanggapi trend global ini, Ketua IDPro (Indonesia Data Center Provider Organization), Hendra Suryakusuma mengajak anggotanya untuk segera beradaptasi dan melakukan transformasi digital untuk menciptakan ekosistem data center yang tangguh dan berkelanjutan (sustainable) agar dapat tetap kompetitif.
“Pelaku industri data center nasional harus segera mengadopsi teknologi data center pintar, mengintegrasikan seluruh aspek penting di data center agar dapat memberikan analisa komprehensif untuk pengelolaan yang efektif dan efisien. Transformasi ini juga perlu didukung dengan pembangunan dan pemerataan kompetensi professional TI baik di daerah maupun pusat,” ucap Hendra.
STEVY WIDIA
Discussion about this post