Sabtu, 25 Juni 2022
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community
No Result
View All Result
youngster.id
No Result
View All Result

Tarif Layanan Internet Broadband di Indonesia Bukan yang Termahal?

22 Desember 2021
in News
Reading Time: 3 mins read
Sarwoto Atmosutarno - Mastel

Sarwoto Atmosutarno, Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) (Foto: Istimewa/youngster.id)

youngster.id - Merespons isu terkait perbandingan layanan tarif broadband internet Indonesia, MASTEL memberikan tanggapan bahwa tarif layanan broadband internet Indonesia bukan yang termahal.

Ketua Umum Masyarakat Telematika Indonesia (MASTEL) Sarwoto Atmosutarno menjelaskan, dari perbandingan yang dilakukan MASTEL, tarif internet di Indonesia termasuk dalam kategori terjangkau. Di tengah stagnasi pertumbuhan pendapatan yang dihadapi oleh penyedia, Indonesia memiliki tarif rata-rata terendah untuk Mobile Broadband (MBB) berbasis volume sebesar US$ 0,31/GB pada tahun 2020 (lebih mahal dari India USD 0,11, tetapi lebih murah dari Malaysia USD 0,56 dan Brasil USD 1,16). Tarif MBB Indonesia ini mengalami penurunan dari US$ 0,43/GB, pada data tahun 2019 dari McKinsey.

Sedangkan untuk Fixed Broadband (FBB) yang didominasi Indihome, bisa menggunakan dua acuan ukuran. Pertama, Indonesia menempati posisi termahal di ASEAN dengan tarif per Mbps antara Rp 14.895 – Rp 43.500 pada 2019 (data CupoNation). Kedua, dengan tarif bulanan sebesar US$ 29,01 untuk tarif FBB, Indonesia sudah menempati peringkat 53 termurah dari 211 negara (disurvei oleh cable.co.uk).

“Setiap perspektif dapat dipergunakan tergantung pada kepentingan analisis masing-masing konsumen. Namun, MASTEL melihat telah ada upaya yang telah dilakukan oleh para penyelenggara, yang sebagian besar merupakan anggota MASTEL, untuk terus menurunkan tarif sesuai tingkat keekonomian,” ujar Sarwoto, dalam keterangan tertulisnya, Rabu (22/12/2021).

Baca juga :   Telkom Pacu Infrastruktur Jaringan

Prestasi kompetisi tarif Indonesia ini dicapai, selain tantangan kondisi geografis yang berat dan dalam environment perhitungan EBITDA bisnis infrastruktur bandwidth yang stagnan, persaingan tarif Indonesia dicapai. Bahkan pertumbuhan pendapatan bisnis infrastruktur telekomunikasi mengalami penurunan sebesar 2-3% selama tiga tahun terakhir, kecenderungan selisih Return on Investment Capital (ROIC) dengan Weighted Average Cost of Capital (WACC) menurun dan tinggal sebesar 1-2%.

“Oleh karena itu, sudah saatnya Pemerintah mendorong peningkatan kesehatan dan kesinambungan industri bagi para operator internet dengan mempercepat regulasi konsolidasi operator telekomunikasi, infrastructure sharing, area kolaborasi di antara operator jaringan dan provider OTT (Over the Top), serta mengurangi beban retribusi untuk penyelenggaraan dan penggelaran jaringan (biaya regulasi),” sarannya.

Kilas Balik

Menurut Sarwoto, Pemerintah Indonesia sejak tahun 1995 telah menyerahkan industri telekomunikasi, yang kemudian berkembang menjadi industri internet, kepada mekanisme pasar. Menyerahkan pasokan internet kepada multioperator para penyelenggara jasa dan jaringan internet yang jumlahnya lebih dari 100 penyelenggara besar dan kecil. Dengan demikian, pemerintah sudah tidak pernah berinvestasi lagi di bidang penyelenggaraan telekomunikasi dan internet selama lebih dari 25 tahun.

Baca juga :   Produk Indonesia Harus Jadi Tuan Rumah Di Negeri Sendiri

“Pemerintah diharapkan berperan dalam mendukung kesehatan industri ini melalui regulasi yang mengatur keseimbangan tingkat pengembalian investasi, kualitas layanan dan perlindungan konsumen. Investasi pada penyelenggaraan jasa dan jaringan internet di Indonesia relatif lebih mahal untuk sifat teknologi yang cepat usang (obsolete),” ungkap Sarwoto,

Demografi Indonesia memiliki lebih dari 270 juta penduduk, dan 17.100 pulau dari aspek geografis. Panjang dari Timur ke Barat adalah 5120 km dan dari Utara ke Selatan adalah 1.760 km, di mana 3,1 juta km persegi adalah air, terbagi menjadi 514 kabupaten dan kota, membutuhkan akses internet untuk mempercepat transformasi digital dan ekonomi digital terutama untuk bangkit dari dampak pandemi COVID-19. Akses internet ini diperlukan untuk membangunkan desa dan UMKM yang menjadi tumpuan untuk memajukan kesejahteraan masyarakat.

“Kondisi geografis Indonesia yang unik dan menjadi tantangan bagi industri, khususnya penyedia internet. Pesatnya perkembangan teknologi membuat pasar internet Indonesia dipenuhi oleh layanan internet FBB dan MBB, bahkan konvergensi baik wireless maupun non-wireless. Kami sangat bersyukur karena Indonesia sebagai negara berkembang telah memasuki pasar internet broadband, pasar dengan permintaan kecepatan lebih dari 2MB/s, selama lebih dari sepuluh tahun,” jelas Sarwoto.

Baca juga :   Perusahaan E-Commerce Diminati Pencari Kerja 2017

Menurut Sarwoto, investasi yang ditanamkan operator cukup besar. Pada tahun 2020 telah dibangun 169.833 km fiber optic, 133 transponder satelit, 117 Internet Points Of Presence (POP), dan 26 data center yang dibangun. Pertumbuhan investasi secara umum rata-rata meningkat 4% per tahun. Investasi ini juga membuat adopsi digital Indonesia meningkat sebesar 32%, tumbuh dua kali lipat sebelum pandemi. Investasi ini mendukung layanan MBB dan FBB atau konvergensinya. Meski dari segi stabilitas yang kurang karena faktor blank spot, pasar MBB di Indonesia mendominasi dengan pendapatan di tahun 2020 sebesar Rp 117 triliun, sementara FBB sebesar Rp 29 triliun.

“Tidak dapat disangkal bahwa Negara semakin bergantung pada layanan internet yang diserahkan kepada mekanisme pasar di mana pilihannya bergantung pada kebutuhan konsumen. Kita mengapresiasi kehadiran negara untuk percepatan internet di pedesaan dan terpencil serta Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) yang sangat membutuhkan bandwidth internet tanpa gangguan dan aman. Disamping itu, internet juga diperlukan untuk pelayanan penanggulangan bencana dan pertahanan dan keamanan nasional,” pungkas Sarwoto. (*AMBS)

Tags: fixed broadbandMasyarakat Telematika Indonesia (Mastelmobile broadbandtarif broadband internet Indonesia
Previous Post

Lampaui Target Transaksi, TEI-DE 2021 Bukukan US$ 6,06 Miliar

Next Post

JFX dan KBI Dukung Penyandang Disabilitas Menjadi Entrepreneur

Related Posts

BNC x Lakuemas
News

Bank Neo Commerce Gandeng Lakuemas Hadirkan Fitur Investasi Emas Digital

24 Juni 2022
0
Resso Coaching Clinic
News

Dukung Musisi Muda Independen Berbakat, Resso Kembali Gelar Coaching Clinic

24 Juni 2022
0
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah
News

Kembangkan Potensi Talenta Muda, Kemnaker RI Kenalkan Program Digital

24 Juni 2022
0
Load More
Next Post
JFX - KBI x barista

JFX dan KBI Dukung Penyandang Disabilitas Menjadi Entrepreneur

KedaiMart

Tingkatkan Pelayanan, Transaksi KedaiMart Meroket 14 Kali Lipat di Akhir Tahun

Achmad Alkatiri x Gita Wiryawan

Akselerasi Brand Lokal ke Taraf Global, Hypefast Tunjuk Gita Wirjawan sebagai Komisaris

Discussion about this post

Berita Terbaru

SwipeRx

Startup Healthtech SwipeRX Dapat Suntikan Dana Segar Rp395,7 Miliar

25 Juni 2022
0
BNC x Lakuemas

Bank Neo Commerce Gandeng Lakuemas Hadirkan Fitur Investasi Emas Digital

24 Juni 2022
0
Resso Coaching Clinic

Dukung Musisi Muda Independen Berbakat, Resso Kembali Gelar Coaching Clinic

24 Juni 2022
0
DELOS

Dapat Suntikan Dana Segar, Startup Delos Kembangkan Software Manajemen Tambak Udang

24 Juni 2022
0
Menteri Ketenagakerjaan RI Ida Fauziyah

Kembangkan Potensi Talenta Muda, Kemnaker RI Kenalkan Program Digital

24 Juni 2022
0
ESDM x Energy Transitions Innovation Challenge

Kementerian ESDM Gelar Energy Transitions Innovation Challenge

24 Juni 2022
0
  • Tentang Kami
  • Hubungi Kami
  • Pedoman Media Siber
Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved
No Result
View All Result
  • News
  • Technopreneur
  • Creativepreneur
  • Sociopreneur
  • Innovation
  • Youth Development
  • Digital Community

Copyright © 2022 PT Inovasi Muda Mandiri. All rights reserved

Add youngster.id to your Homescreen!

Add
Go to mobile version