youngster.id - Kebutuhan masyarakat atas kebutuhan finansial yang lebih praktis dan digital dalam sehari-hari kian meningkat. Tak heran jika startup fintech disebut-sebut dapat mendorong perkembangan ekonomi digital Indonesia.
Lembaga Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dalam siaran pers baru-baru ini menyebut bahwa, disrupsi startup fintech membawa beberapa perubahan, di antaranya meliputi perubahan perilaku konsumen dari konvensional ke digital. Bahkan, transisi digital dalam bertransaksi diklaim meningkat masif.
Peningkatan ini diklaim mampu menciptakan model bisnis baru (campuran) yang menggabungkan antara pihak startup dan OJK. Adapun peluang yang akan didapatkan startup fintech antara lain disebutkan, seperti terciptanya layanan inovasi baru, efisiensi pasar, dan tentunya pertumbuhan ekonomi yang lebih signifikan.
Terkait implikasi, startup fintech sendiri disebut bisa menghadirkan kompetisi antara pihak startup dan OJK. Jika kompetisi terjadi, beberapa hal berarti harus diantisipasi, seperti kesenjangan peraturan, kesenjangan kapasitas pengawasan, serta perubahan paradigma dan transformasi.
Tak cuma itu, dalam mengembangkan ekosistem startup fintech ini, mereka disarankan harus bersiap menerima risiko yang akan terjadi, di antaranya seperti peningkatan risiko inheren, risiko siber, dan risiko reputasi.
OJK juga memberikan contoh Go-Jek sebagai startup yang menciptakan model bisnis campuran akibat disrupsi fintech. Buktinya, Go-Jek sekarang malah mengandalkan layanan transaksi nontunainya, Go-Pay, sebagai salah satu strategi model bisnis baru.
Go-Jek kini memang sudah beroperasi secara penuh, jika dihitung-hitung, mereka telah mengumpulkan kurang lebih pemasukan sebanyak Rp 10 triliun. Walau begitu, nyatanya Go-Jek kini masih belum juga mengantongi izin dari OJK dan tidak diawasi sama sekali. Bahkan, mereka tidak memiliki kewajiban pelaporan.
Karena itu, belajar dari kejadian ini, OJK berupaya ingin menjadi regulator yang sesuai bagi startup fintech agar bisa menjalankan bisnis dengan sebagaimana mestinya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post