youngster.id - Sambungan internet global dapat menarik 7 % dari populasi dunia atau sekitar 500 juta orang ke atas garis kemiskinan. Bahkan dapat dan menambahkan US$6,7 triliun bagi ekonomi global.
Ini merupakan hasil studi baru oleh Strategy&, bisnis konsultasi strategi PwC. Studi untuk Facebook ini meliputi 120 negara selama periode 10 tahun, dan menjelaskan bagaimana internet dapat mengubah banyaknya orang dari negara berkembang.
“Meskipun revolusi digital sedang berlangsung, jumlah pelanggan jasa internet baru, sebagian besar berasal dari negara berkembang, telah melambat beberapa tahun terakhir ini. Angka pertumbuhan hanya mencapai satu digit sejak tahun 2013. Hal ini berarti 4,3 miliar orang terputus dari ekonomi modern yang seharusnya menikmati penambahan sebesar US$6 triliun dari partisipasi mereka,” kata Bahjat El-Darwiche Penulis studi Strategy& dan partner PwC Timur Tengah dalam siaran pers Senin (13/6/2016) di Jakarta.
Menurut laporan Connecting the World, sambungan Internet global berarti ,membawa seluruh dunia memasuki dunia maya. Dan akan menciptakan manfaat yang besar bagi negara berkembang dan bagi bisnis selama lima tahun mendatang. Diantarnaya perbaikan sosial dan ekonomi bagi lebih dari empat miliar orang. Menambah keluaran ekonomi global sebesar US$6,7 triliun dan menumbuhkan peluang pertumbuhan operator telekomunikasi sebesar US$400 miliar. Selaini tu akan terbuka peluang bagi penyedia konten senilai US$200 miliar.
“Memfasilitasi akses internet secara universal adalah salah satu tantangan fundamental mendasar di era kita. Untuk memungkinkan orang-orang di negara berkembang untuk berpartisipasi penuh dalam ekonomi modern dan menggali manfaat dari dampak transformatif internet, kita perlu membuat akses internet menjadi lebih mudah dan murah, memberikan orang-orang alasan yang kuat untuk memasuki dunia maya, dan mendukung mereka ketika mereka pertama kali menemukan dan menggunakan internet,” papar Bahjat.
Ia mengatakan kemajuan cenderung lambat karena adanya hambatan yang mencakup biaya cakupan, kapasitas, dan kecepatan infrastruktur yang ada saat ini, dan perlunya untuk menerapkan infrastruktur baru ketika infrastruktur tersebut belum tersedia.
Studi ini juga menemukan bahwa harga jual layanan internet perlu turun sebanyak 70 % agar layanan internet terjangkau bagi 80 % populasi. Solusi di berbagai aspek konektivitas, konten, dan layanan retail agar semakin banyak orang yang memasuki dunia maya
Sementara itu, penulis laporan Strategy& dan principal PwC AS Mathias Herzog mengatakan internet inklusif di masa depan akan berbeda dengan internet pada masa kini. Ia menjelaskan internet akan menjadi lebih adaptif dari segi linguistik, budaya, dan ekonomi terhadap kebutuhan mereka yang sebelumnya tidak terkoneksi, dan akan menjadi saluran utama penyediaan jasa penting bagi mereka yang cenderung termarginalkan dalam ekonomi fisik saat ini.
“Alasan untuk memasuki dunia maya akan mengarah menuju produktivitas, perusahaan mikro, dan pendidikan, dan akan terjadi pula pertumbuhan e-commerce yang menjual kepada dan membeli dari konsumen kurang mampu sekalipun,” pungkasnya.
STEVY WIDIA
Discussion about this post