youngster.id - SCG SD Symposium untuk pertama kalinya digelar di Indonesia. Ajang bertema Circular Economy: Collaboration For Action, untuk mendorong para pemangku kepentingan memahami dan menerapkan konsep ekonomi sirkular demi pembangunan yang berkelanjutan.
Pertumbuhan populasi secara pesat dan pergeseran gaya hidup individu telah menimbulkan resiko baru dalam kelangkaan bahan baku. Selain itu, polusi yang dihasilkan dari proses produksi dan konsumsi manusia juga telah menimbulkan dampak negatif terhadap lingkungan.
Presiden sekaligus CEO SCG, Roongrote Rangsiyopash mengatakan, SCG percaya bahwa ekonomi sirkular memegang peran penting dalam mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan yang mencakup ekonomi, sosial dan lingkungan. Namun hal yang paling penting dan lebih krusial adalah kolaborasi.
“Kami ingin mendorong kolaborasi dari semua pemangku kepentingan yang diperlukan dalam menerapkan konsep ekonomi sirkular. Sebagai negara dengan populasi terbesar di ASEAN dan merupakan salah satu negara terkuat dari sisi ekonomi, posisi Indonesia sangat strategis untuk menjadi negara pendorong praktek ekonomi sirkular, tidak hanya di level regional, namun juga dunia,” kata Roongrote dalam keterangannya, Kamis (20/2/2020) di Jakarta.
Forum yang dihadiri oleh pemerintah dan para pemimpin global ini berisi sesi paparan inspirasi atau inspirational talk dari para pemimpin organisasi global; dan dilanjutkan dengan diskusi panel mengenai kolaborasi terkait ekonomi sirkular yang digagas SCG di Indonesia. Roongrote menyebut proyek inovasi kolaborasi, seperti Fish Home Project dan Asphalt Plastic Road -kolaborasi dengan PT Chandra Asri; Reinvented Toilet – kolaborasi dengan Asian Institute of Technology (AIT) dan Yayasan Bill & Melinda Gates dan segera akan diterapkan dalam program Citarum Harum bekerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat; Pengelolaan Limbah Tekstil di Desa Padasuka, Soreang, Kabupaten Bandung – kolaborasi dengan kaum muda dan komunitas lokal.
“Kami telah dan akan terus mempraktekkan konsep ekonomi sirkular di setiap unit bisnis kami, termasuk di Indonesia. Hari ini Anda dapat melihat langsung proyek dan inovasi kami tentang cara kami menerapkan prinsip-prinsip ekonomi sirkular. Tak ada alasan untuk berdiam diri, sekaranglah saatnya bertindak nyata demi kehidupan yang berkelanjutan dan masa depan yang lebih baik,” ungkap Roongrote.
Pada kesempatan itu Menteri Perindustrian, Agus Gumiwang Kartasasmita mengungkapkan, Pemerintah Indonesia juga telah menyadari pentingnya implementasi ekonomi sirkular demi terwujudnya kehidupan dan perkembangan berkelanjutan.
“Saya percaya bahwa dengan penerapan Circular Economy, masalah pengolahan sampah nasional akhirnya dapat diatasi. Langkah ini harus disertai dengan dukungan seluruh pihak karena upaya pengelolaan sampah tidak saja menjadi tanggung jawab penuh Pemerintah, namun perlu dilakukan bersama-sama dengan pihak swasta, industri dan juga masyarakat. Apresiasi perlu disampaikan kepada PT. SCG Indonesia yang telah memulai langkah konkret dalam berinovasi untuk turut menyelesaikan permasalahan sampah di Indonesia melalui berbagai program,” ungkap Menteri Agus.
STEVY WIDIA
Discussion about this post